5 Obyek Wisata Peninggalan Perang di Indonesia
Peperangan di masa lalu merupakan sejarah yang tidak bisa kita lupakan begitu saja, karena dengan mendalami sejarah, kita akan lebih mengenal siapa kita sebenarnya. Seperti kata orang bijak, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Itu artinya kita memang harus mengenal dan melestarikan sejarah.
Untuk mengenal sejarah, banyak cara yang bisa kita
lakukan. Dari mulai membaca literasi, buku, mendengarkan cerita, hingga
menyaksikan film dokumenter. Namun untuk mendalami sebuah sejarah,
termasuk sejarah perang, ada yang lebih menari lagi untuk dilakukan,
yakni berwisata mendatangi peninggalan sejarah tersebut. unikgaul.com
Dengan demikian kita tidak hanya mendengar atau
mengenal sejarah tempat tersebut hanya dari cerita, menonton film, dan
membaca buku sejarah saja, tapi kita bisa merasakan bagaimana sensasi
berada di tempat terjadinya sejarah di masa silam tersebut.
1. Morotai/Halmahera/Maluku Utara
Tempat wisata perang pertama yang bisa didatangi di
Indonesia yakni, pulau morotai, di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara.
Pulau yang berbatasan dengan samudera pasifik ini meninggalkan sejarah
perang dunia ke dua, karena pulau morotai menjadi basis tentara Jepang
saat melawan sekutu. Di pulau inilah, tentara Jepang merancang
serangan dari laut, maupun dari udara.unikgaul.com
Untuk mengenal sejarah perang dunia kedua di pulau
morotai, kita bisa menemukan berbagai macam barang peninggalannya,
seperti goa-goa tempat tentara Jepang berlindung, landasan pesawat,
dan artefak-artefak lainnya seperti pesawat, hingga kendaraan lapis
baja. Bahkan pernak-pernik pribadi milik tentara Jepang ada yang masih
tertinggal di pulau ini.unikgaul.com
Namun yang menjadi daya tarik utama jika kita
mendatangi pulau morotai bisa dilakukan sambil menyelam, karena
terdapat pesawat perang milik Jepang yang karam di perairan morotai. Di
lokasi bawah laut di daerah lapangan pante, selatan morotai tersebut
terdapat bangkai pesawat Bristol Beufold di kedalaman sekitar 40 meter.
Tak hanya bangkai kapal tersebut, karena masih ada 25 titik penyelaman
lainnya yang berkaitan dengan sejarah perang dunia kedua terdapat di
kedalaman laut morotai. Peninggalan sejarah tersebut, tentu saja akan
meninggalkan sensasi tersendiri bagi anda saat berwisata sejarah ke
tempat itu.
2. Tengkorak Tentara Jepang /Biak/Papua
Tempat yang tak kalah pentingnya jika mempelajari
sejarah sambil berwisata yakni medatangi pulau biak/papua. Peninggalan
perang di tempat ini cukup unik karena berbentuk ribuan tulang
tengkorak manusia yang merupakan tentara Jepang di masa perang dunia
kedua.unikgaul.com
Sedikitnya ada 12 ribu tulang dan tengkorak
tentara Jepang di wilayah Pulau Biak yang tersebar di Owi, Padaipo,
Numfor dan beberapa tempat lainnya.unikgaul.com
Selain peninggalan berupa tulang dan tengkorak
tentara Jepang , juga terdapat goa yang juga lebih populer dengan
sebutan goa Jepang , karena pada masa peperangan dulu, goa tersebut
merupakan tempat persembunyian dan benteng pertahanan. Salah satunya
goa yang dinamai goa lima kamar dengan dengan panjang 18 meter dan
berbentuk huruf L dan menjorok ke atas seperti huruf U. Di goa ini
tentara Jepang hanya menggunakan getah kayu damar yang dijadikan lilin
sebagai alat penerangan.
Sayangnya penginggalan sejarah berupa tulang
tengkorak tentara Jepang tidak terawat. Saat wisatawan Jepang yang
akan datang ke daerah tersebut biasanya akan membawa pulang atau
dikremasi untuk dibawa pulang ke Jepang .
3. Loji/Yogyakarta
jika ingin berwisata sambil mempelajari sejarah
perang tentu saja tidak boleh melupakan Yogyakarta . Karena selain
merupakan pusat wisata budaya, Yogyakarta juga kaya akan bangunan
bersejarah sisa peperangan dulu. Masyarakat Yogyakarta menyebut
bangunan bersejarah tersebut dengan nama Loji, terutama untuk
peninggalan masa pemerintahan Belanda di waktu itu. Dinamai Loji karena
bangunan sisa peninggalan perang Belanda berukuran besar dengan
halaman yang luas.
Pada masa peperangan, Loji digunakan sebagi tempat
peristirahatan sekaligus tempat pengintaian oleh serdadu Belanda.
Bahkan di saat darurat di Loji tersebut, strategi perang dirancang,
atau digunakan sementara untuk menangkap pribumi yang dianggap
pemberontak, sebelum dibawa ke penjara-penjara khusus.unikgaul.com
Untuk mengunjungi Loji anda tidak perlu menempuh
perjalanan jauh, karena sebagian besar, loji-loji tersebut terdapat di
pusat kota, seperti gedung kantor pos tepat di titik 0 kilometer kota
Yogyakarta. Bahkan masih di pusat kota, kita bisa mendatangi Loji
tertua yakni, gedung Benteng Vredeburg yang dibangun pada tahun 1776
hingga 1778. Benteng tersebut berdiri satu poros dengan kraton
ngaYogyakarta hadiningrat. Konon Vredeburg dibangun khusus mengawasi
gerak-gerik kraton, hingga salah satu meriam ditempatkan mengarah ke
kraton dengan posisi siap tembak.
4. Goa Belanda /Bandung
Nah, jika anda ingin mengunjungi tempat wisata
perang dengan suasana alam menyejukkan, sangat tepat jika anda
mengunjungi goa Belanda dan goa Jepang yang terdapat di Taman Hutan
Raya Ir. H. Juanda, Bandung. Pada awalnya tempat tersebut adalah
bentangan pegunungan dari barat hingga timur yang berfungsi sebagai
tangki air raksasa alamiah, untuk cadangan bagi wilayah bandung di
musim kemarau. Selain itu terdapat pembangkit listrik tenaga air, yang
disebut bengkok. PLTA yang dibangun pada tahun 1918 tersebut merupakan
yang pertama di Indonesia.unikgaul.com
Pada masa pendudukkan Belanda, perbukitan pakar
ini dianggap sangat menarik bagi strategi militer, karena lokasinya
yang terlindungi dan dekat dengan pusat kota bandung. Menjelang perang
dunia kedua, awal 1941, Belanda membangun terowongan baru di dalam
terowongan PLTA yang sudah ada, terowongan berjumlah 15 lorong dengan
dua pintu masuk setinggi 3,25 meter dan panjang 547 meter tersebut
digunakan sebagai stasiun radio agar terbebas dari serangan udara.
Pada masa kemerdekaan goa Belanda pernah dipakai
gudang mesiu oleh tentara Indonesia. Saat ini goa Belanda menjadi
salah satu tempat wisata yang diminati banyak wisatawan lokal dan
mancanegara.
5. Lubang Jepang/Bukittinggi
Yang terakhir juga masih berbentuk goa, yakni
lubang Jepang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lubang Jepang
merupakan sebuah terowongan perlindungan yang dibangun tentara
pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan.
Sebelumnya, lubang Jepang dibangun sebagai tempat
penyimpanan perbekalan dan peralatan perang. Panjang terowongan
mencapai 1400 meter dan berkelok-kelok, serta memiliki lebar sekitar 2
meter. Sejumlah ruangan khusus terdapat di terowongan ini, seperti
ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara dan gudang senjata.
Tanah yang menjadi dinding terowongan ini,
merupakan jenis tanah yang jika bercampur air akan semakin kokoh.
Diperkirakan puluhan sampai ratusan ribu tenaga kerja paksa atau romusha
dikerahkan dari pulau jawa, sulawesi dan kalimantan untuk menggali
terowongan ini. Para tenaga kerja dari luar daerah ini merupakan
strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan mega proyek ini.
Tenaga kerja dari bukittinggi sendiri dikerahkan untuk mengerjakan
terowongan pertahanan di bandung dan pulau biak.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar